Minum Jamu Tradisional Tak Sekadar Sehatkan Badan
By Admin
nusakini.com-Semarang– Kawasan Simpang Lima seolah tak pernah sepi saat Car Free Day (CFD) setiap Minggu berlangsung. Udara segar Kota Lumpia pada akhir pekan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berolahraga bersama orang-orang tercinta.
Begitu pula yang dilakukan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono KS dan sang istri, yang memilih mengikuti senam zumba pada acara BPOM 18 UNFEST Bakti untuk Negeri di Jalan Pahlawan untuk mengawali aktivitas pada Minggu (10/2).
Sri Puryono berpendapat, menjaga tubuh tetap bugar dan sehat merupakan kunci hidup yang bahagia. Untuk itu, menyempatkan diri berolahraga di sela-sela aktivitas menjadi suatu keharusan.
“Kalau ingin bahagia kita harus sehat. Karena sehat itu nomor satu, maka jaga kesehatan dengan baik,” ujarnya.
Pada peringatan HUT ke-18 BPOM, mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah itu berpesan agar masyarakat selalu cermat dalam memilih obat, jamu, dan produk lainnya yang hendak dikonsumsi. Pastikan telah tercantum izin BPOM dalam kemasan produk tersebut.
“Hati-hati dalam mengkonsumsi jamu maupun makanan. Harus ada izin dari Badan POM supaya ada kontrol terhadap kesehatan kita,” tegasnya.
Sekda juga memuji kekayaan tanaman herbal yang dimiliki Jawa Tengah, yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional atau jamu. Dia mencontohkan, sebelum ada produk minyak semasa kecil, para ibu seringkali mengobati gejala masuk angin putra-putrinya dengan bawang merah yang ditumbuk. Meskipun tradisional, cara itu ternyata cukup ampuh untuk membuat tubuh anak kembali sehat.
“Saat masih kecil, sebelum ada minyak telon atau kayu putih, kalau kita masuk angin ibu kita biasanya cukup boboki bawang merah supaya badan hangat. Jamu herbal kita juga banyak. Jamu Jateng gayeng warisan budaya, kebanggaan Jawa Tengah, kebanggaan bangsa kita, mari kita uri-uri jamu,” ajaknya usai meminum segelas jamu lokal bersama para peserta senam zumba.
Di tengah merebaknya demam berdarah dengue (DBD), Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jawa Tengah itu juga mengajak masyarakat untuk memastikan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya tidak menjadi sarang nyamuk. Lakukan operasi jentik nyamuk dan 3M plus untuk mencegah terjangkitnya virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Selain itu, Sri Puryono juga meminta masyarakat untuk meningkatkan keamanan lingkungan masing-masing. Pasalnya, beberapa waktu lalu marak pemberitaan tentang pembakaran kendaraan bermotor yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
“Tingkatkan siskamling di masing-masing RT/RW untuk menjaga agar tidak lagi terjadi peristiwa yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab, seperti pembakaran mobil dan motor yang terjadi kemarin. Kalau ada orang yang mencurigakan, segera laporkan,” imbaunya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar BPOM Semarang Safriansyah mengajak masyarakat, instansi pemerintah, dan swasta untuk membudayakan minum jamu. Selain menjaga tubuh tetap bugar, budaya minum jamu juga mendukung tumbuhnya usaha jamu lokal.
“Untuk instansi pemerintah maupun swasta, kami mengimbau kiranya dilaksanakan secara rutin minum jamin sehabis kegiatan senam pagi setiap hari Jumat. Selain memelihara kesehatan, juga membantu menumbuhkan usaha jamu gendong di Jawa Tengah dan usaha jamu pada umumnya,” pungkasnya.(p/ab)